Abstract:
ABSTRAK
Limbah yang dikeluarkan fasilitas pelayanan kesehatan bisa menjadi salah satu media atau penyebab menyebarnya penyakit bagi petugas kesehatan, pasien maupun masyarakat sekitar. Puskesmas yang masih belum mempunyai IPAL diantaranya ialah Puskesmas Martapura Timur dan Puskesmas Karang Intan. Permasalahan terkait limbah cair yang dihasilkan sebagian besar berasal dari ruang laboratorium, ruang poli gigi, dan ruang tindakan. Pencemaran tersebut dapat memberikan dampak terhadap kesehatan petugas, pasien, ataupun masyarakat yang ada di sekitar puskesmas. Oleh karena itu, Puskesmas Martapura Timur dan Puskesmas Karang Intan I diharuskan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tepat untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik limbah cair dan pemilihan lokasi IPAL serta merencanakan dan merancang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan sistem penyaluran air limbah. Teknologi yang digunakan pada perencanaan ini adalah Anaerobic Baffled Reactor (ABR) karena memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat dibangun dibawah permukaan tanah, tidak memerlukan tenaga operasional, cocok untuk semua jenis macam air limbah serta mampu menyisihkan BOD sebesar 70-95%. Metode perencanaan dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan data sekunder. Debit air limbah yang dihasilkan pada Puskesmas Martapura Timur adalah 8,26 m3/hari dan Puskesmas Karang Intan I adalah 7,43 m3/hari. Unit pengolahan terdiri dari Bak Grease Trap, Bak Ekualisasi, Bak Pengendap dan ABR, dan Bak Desinfeksi. Sistem penyaluran air limbah pada Puskesmas Martapura Timur dimensi pipa service berdiameter sebesar 5,52 mm dan pipa lateral berdiameter sebesar 7,81 mm- 17,45 mm. Sedangkan untuk Puskesmas Karang Intan I dimensi pipa service berdiameter sebesar 4,78 mm dan pipa lateral berdiameter sebesar 4,78 mm- 16,55 mm.
Kata Kunci: Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Puskesmas