Abstract:
Kelurahan Manarap Lama dan Desa Manarap Tengah terletak di Kecamatan Kertak Hanyar dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 3.985 jiwa/km2 dan 3.850 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tinggi berpengaruh pada jumlah dan kualitas air limbah domestik yang dihasilkan. Akses sanitasi di wilayah ini untuk kepemilikan JSP (Jamban Sehat Permanen) sebesar 92,37%, JSSP (Jamban Sehat Semi Permanen) sebesar 6,54%, dan perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 1,09 %. Air limbah domestik berasal dari berbagai kegiatan rumah tangga seperti mandi, cuci, dan kakus. Greywater yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai, sedangkan blackwater dialirkan ke septic tank tanpa dilakukan pengurasan secara rutin sehingga dapat tercampur dengan air sungai. Akibatnya kualitas air di wilayah ini melebihi standar baku mutu yang ditetapkan oleh PERMEN LHK No. 68 Tahun 2016. Selain itu, belum adanya sistem pengolaan air limbah domestik juga dapat berdampak buruk terhadap kondisi sanitasi pada wilayah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi eksisting wilayah kemudian membuat perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik. Metode penelitian berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder serta melakukan analisis data. Pada perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik direncanakan tiga buah alternatif jalur jaringan pipa. Berdasarkan hasil pemilihan diperoleh alternatif B sebagai jalur alternatif terpilih yang menggunakan pipa diameter 125 mm dengan panjang pipa 6733 m, diameter 200mm dengan panjang pipa 323 m, diameter 250 mm dengan panjang pipa 3660 m, dan memiliki panjang total saluran 10.751 m, waktu pengaliran selama 5,71 jam, memerlukan 97 buah manhole, serta investasi biaya pipa sebesar Rp1.848.051.349 (Satu Miliar Delapan Ratus Empat Puluh Delapan Juta Lima Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah).
Kata Kunci : Air Limbah Domestik, penyaluran air limbah, jalur alternatif, perencanaan.
