Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kendala dalam menangani siswa berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan guru reguler belum memiliki kemampuan dalam memodifikasi pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus dikarenakan kurangnya kolaborasi dengan guru pembimbing khusus saat kegiatan proses pembelajaran. Guru reguler atau kelas dengan guru pembimbing khusus seharusnya dapat bekerjasama demi tercapainya tujuan pendidikan inklusif yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner/angket. Subjek dalam penelitian ini adalah 17 orang guru reguler dan 17 orang guru pembimbing khusus (GPK) yang berjumlah 34 responden. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kolaborasi guru reguler dengan guru pembimbing khusus dalam proses pembelajaran disekolah penyelenggara pendidikan inklusif di SDN Pasar Lama 3 Banjarmasin kategori selalu sebesar 23,5% (8 guru), kategori sering sebesar 41,2% (14 guru), kategori jarang sebesar 29,4% (10 guru), kategori tidak pernah sebesar 5,9% (2 guru), dapat disimpulkan bahwa tingkat kolaborasi guru reguler dengan guru pembimbing khusus dalam proses pembelajaran disekolah penyelenggara pendidikan inklusif di SDN Pasar Lama 3 Banjarmasin termasuk dalam kategori sering sebesar 41,2%.