Abstract:
Masalah pokok penelitian ini adalah kemampuan masyarakat menjalankan
nilai-nilai toleransi di tengah banyaknya etnis dan ras yang ada di desa Gunung
Antasari. Salah satunya mengenai cara masyarakat berbaur dan berkomunikasi
serta faktor penyebab toleransi tidak bisa berjalan. Sebab itu perlunya peran tokoh
masyarakat dalam peran toleransiagar desa menjadi lebih rukun dan terjauh dari
perpecahan. Penelitian ini bertujuan untuk meanalisis apakah masyarakat di desa
Gunung Antasari sudah menerapkan istilah toleransi.
Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupaobservasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut diolah secara deskriptif kualitatif
yaitu dengan memberikan komentar dan penjelasan sebagai hasil penelitian dalam
kaitanya dengan nilai-nilai kewarganegaraan dalam istilah toleransi antar suku di
desa Gunung Antasari Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu.
Hasil penelitian yang didapat pada masyarakat Desa Gunung Antasari: (1)
Toleransi sosial di Desa Gunung Antasari dapat dilihat dari adanya kesadaran dan
keinginan masyarakat untuk menyesuaikan diri dari beragam pandangan dan
tujuan, serta perkawinan campuran (amalgmasi) antar etnis yaitu perkawinan
campuran yang terjadi pada etnis Banjar dan Jawa (2) Sikap masyarakat yaitu
menyesuaikan dan menerima kebudayaan lain, bertingkah laku baik, saling
menghargai dan menghormati yangberbeda etnis, agama, bahasa, dan budaya, (3)
Upaya meningkatkan toleransi sosial dalam pengembangan sikap toleransi yaitu
gontong royong membersihkan lingkungan desa, bekerja sama menjaga
kerukunan, kerja baktidan musyawarah sehingga toleransi sosial dapat berjalan
dengan baik.
Simpulannya cara masyarakat menjalakan toleransi dengan berbaur dan
berhadir keacara yang dilakukan etnis lain dan menjalankan gotong royong.
Disarankan masyarakat Desa Gunung Antasari lebih meningkatkan dan
menerapkan istilah dari toleransi.