dc.description.abstract |
ABSTRAK
Perancangan Pusat Oleh-oleh Kalimantan Selatan di Banjarbaru ini di latar belakangi
dengan banyaknya wisatawan lokal maupun luar yang datang ke Kalimantan Selatan khususnya Banjarbaru ditambah lagi objek wisata yang ada di Banjarbaru sudah semakin banyak. Berbelanja oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi merupakan kebiasaan para wisatawan maka dari itu pusat oleh-oleh yang nyaman dan mudah untuk dikunjungi sangat diperlukan dalam suatu daerah untuk memenuhi kebutuhn para wisatawan. Berdasarkan hasil pengamatan toko oleh-oleh yang ada di Banjarbaru kebanyakan hanya menyediakan satu produk saja, dan toko nya hanya memanfaatkan kios atau ruko (rumah toko) saja selain itu tempat parkirnya juga kurang memadai. Maka dari itu Pusat oleh-oleh yang nyaman, menyenangkan dan mudah untuk dikunjungi dan menampilkan ciri khas dari kalimantan selatan sangat diperlukan agar para wisatawan tidak hanya berbelanja melainkan juga dapat berwisata dan mengenal ciri khas/budaya dari Kalimanta Selatan. Metode penyelesaian masalah yang di terapkan dalam perancangan ini adalah metode arsitektur semiotika yang berarti tanda. dan tanda tersebut dapat mengkomunikasikan secara kreatif dengan memanfaatkan elemen visual atau bentuk yang dapat menginformasikan keberadaan dan ciri khas dari kalimantan selatan sehingga dapat memudahkan para wisatawan dalam mengenali tempat maupun ciri khas/budaya dari kalimantan selatan. Konsep perancangan menerapkan konsep Himung. Himung merupakan bahasa banjar yang berarti senang atau gembira konsep ini dimaksudkan setiap orang yang sudah berbelanja disini diharapkan akan senang atau gembira dikarenakan para wisatawan dapat berbelanja sekaligus berwisata ditempat ini.
Kata kunci : Oleh-oleh, Ciri khas/ budaya , Arsitektur Semiotika, Himung |
|