Abstract:
Sebagian siswa MTs Antasari Martapura menggunakan smartphone nya dalam intensitas yang cukup tinggi dengan menjelajah internet yang cukup lama pula, hal ini memicu muncul nya perilaku agresi pada sebagian siswa. Perilaku agresi yang muncul seperti membentak orang tua nya ketika menyuruhnya untuk belajar ketimbang memainkan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nomophobia dan adiksi internet dengan perilaku agresi pada siswa kelas VII & VIII di MTs Antasari Martapura.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII & VIII MTs Antasari Martapura dengan populasi sebanyak 110 siswa dan diperoleh sampel sebanyak 86 orang menggunakan tingkat kesalahan 5%. Adapun hasil penelitian yaitu, tidak terdapat hubungan antara variabel nomophobia (X1) dan adiksi internet (X2) dengan perilaku agresi (Y) pada siswa kelas VII dan VIII di MTs Antasari Martapura, karena dapat diketahui nilai signifikansi untuk hubungan nomophobia (X1) dan adiksi internet (X2) dengan perilaku agresi (Y) adalah 0,154 > 0,05 dan nilai F hitung 1,912 < 3> 0,05 dan nilai F hitung < dari 3,11. Maka (Ho) dapat diterima, bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel nomophobia dan adiksi internet dengan perilaku agresi pada siswa kelas VII dan VIII di MTs Antasari Martapura
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa nomophobia dan adiksi internet tidak memiliki hubungan dengan kecenderungan perilaku agresi. Diharapkan Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan tema atau materi perihal nomophobia, adiksi internet, dan perilaku agresi kepada siswa. Tujuannya agar mereka tau mulai dari gejala hingga dampak dari ketiga variabel tersebut. Hal ini dikarenakan zaman yang sudah semakin maju dan teknologi yang semakin canggih.