Abstract:
Latar Belakang: Keluarga merupakan kunci utama dalam perawatan pasien pasca-stroke. Perawatan yang diberikan harus komprehensif agar mampu meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan bahkan memaksimalkan kemandirian dan mengurangi risiko disabilitas atau komplikasi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat stres keluarga pasien stroke di wilayah kerja Puskesmas Kota Banjarbaru.
Metode: Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel yang dilibatkan 32 responden dalam waktu pengambilan data yakni dari bulan Oktober- Desember 2022. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian yaitu consecutive sampling.
Hasil: Tingkat stres keluarga pasien stroke mayoritas ringan sebanyak 10 orang (31,2%). Semua responden sebanyak 32 orang (100%) dengan stroke serangan pertama yang paling banyak dilakukan perawatan sebanyak 20 orang (52,5%), sedangkan lama perawatan pasien stroke mayoritas selama ? 1 tahun sebanyak 17 orang (53,1%)
Pembahasan: Koping keluarga yang baik akan berpengaruh pada proses perawatan yang dilakukan oleh keluarga. Dengan melakukan koping yang baik dan efektif, sudah sewajarnya jika keluarga tidak merasakan stres saat merawat pasien dan juga memiliki pengetahuan yang banyak akan informasi. Pengetahuan dan informasi tersebut akan berdampak pada kualitas perawatan mandiri pasien stroke.
