Repo Mhs ULM

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Kejang Demam Simpleks dan Kompleks

Show simple item record

dc.contributor.author Barra Gusma Fadillah
dc.date.accessioned 2023-02-23T15:56:34Z
dc.date.available 2023-02-23T15:56:34Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/37408
dc.description.abstract Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 38°C. Kejang demam dibagi menjadi kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks, yang diduga berhubungan dengan usia dan jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejang demam simpleks dan kompleks pada anak di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada anak dengan usia 1-2 tahun sering mengalami kejang demam hal ini berkaitan dengan tingkat kematangan otak anak. Pada anak laki- laki sering mengalami kejang demam, dibandingkan anak perempuan hal ini berkaitan dengan proses neurogenesis. Penelitian dilakukan dengan Cross Sectional Study dengan jumlah 60 sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang diambil dari rekam medik di RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis data menggunakan chi-square (R2). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien berusia < 2 tahun (56.7%), jenis kelamin laki- laki (65%), Hasil analisis data adalah tidak terdapat kebermaknaan secara stastik (p=0,297) antara usia dengan kejang demam simpleks dan kompleks dan tidak terdapat kebermaknaan (p=0.787) antara jenis kelamin dengan kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks.
dc.title Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Kejang Demam Simpleks dan Kompleks


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account