Abstract:
Fraktur terbuka merupakan kondisi cedera serius patah tulang dimana terdapat hubungan fragmen fraktur dengan dunia luar. Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab yang paling banyak dilaporkan pada kasus fraktur terbuka. Jaringan lunak yang mengalami cedera akan mengalami inflamasi yang menyebabkan meningkatnya sel-sel inflamasi yang hadir di area cedera. Variasi jumlah leukosit berkaitan dengan tingkat keparahan cedera pasien. Neutrofil dan monosit merupakan jenis leukosit yang pertama kali hadir pada daerah cedera untuk melakukan fagositosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah absolut neutrofil dan monosit pada derajat cedera fraktur terbuka berdasarkan klasifikasi Gustilo-Anderson di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2022 sebagai salah satu parameter biologis penilaian awal kondisi klinis pasien fraktur terbuka. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan retrospektif cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling method. Didapatkan data sebanyak 32 subjek untuk masing-masing variabel absolut neutrofil dan monosit dengan 1 subjek pada tipe I, 6 subjek pada tipe II dan 25 subjek pada tipe III. Hasil uji analisis komparasi antara derajat cedera didapatkan nilai p=0,245 untuk absolut neutrofil dan p=0,558 untuk absolut monosit. Kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna jumlah absolut neutrofil dan monosit antara derajat cedera fraktur terbuka di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019-2022 berdasarkan klasifikasi Gustilo-Anderson.