Abstract:
Pembelajaran perlu melakukan adaptasi sesuai dengan batasan-batasan yang diberlakukan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi guru geografi dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka pada era New normal. Penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian dengan mengumpulkan data primer berbentuk wawancara dan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling anggota aktif MGMP Geografi Kota Banjarmasin berjumlah 45 orang. Teknik analisis data menggunakan Analisis SWOT. Hasil perhitungan SWOT menunjukkan nilai x 0,631 dan nilai y -2,096 sehingga menunjukan kedudukan kuadran II atau menunjukkan situasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Kekuatan internal lebih mudah melatih kemampuan peserta didik dan perencanaan pembelajaran lebih ringkas. Ancaman eksternal yaitu durasi pertemuan singkat, sulit mengadakan praktikum, perbedaan karakter dan kemampuan peserta didik, serta adanya peserta didik berkebutuhan khusus. Strategi diversifikasi perlu diterapkan dengan mempersingkat RPP sesuai dengan kurikulum darurat, menerapkan pembelajaran campuran, pembelajaran penerimaan, dan pembelajaran ekspositori, memberikan soal High Order Thinking Skill (HOTS) dan stimulus kepada peserta didik, memposisikan diri sebagai motivator. Sekolah perlu melaksanakan pelatihan untuk peningkatan mutu pendidik dengan lebih memperhatikan kekurangan dalam diri pendidik, dan melengkapi fasilitas agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung optimal. Guru diharapkan dapat bersikap profesional dan melakukan diseminasi (penyebaran) informasi kepada pendidik lainnya untuk penyelesaian kendala yang dihadapi. Arahan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi dalam penelitian sejenis dengan variabel yang belum di ukur seperti model pembelajaran, gaya belajar, atau analisis lain yang dipergunakan, serta dapat mengembangkan pengetahuan dan memperdalam temuan penelitian. Kata kunci: Strategi Guru, Adaptasi, Pembelajaran