dc.description.abstract |
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan pendidikan formal tingkat menengah yang pada umumnya dalam rentang usia antara 12-15 tahun, pada rentang usia tersebut anak-anak disebut remaja. Agresivitas dilakukan dalam pola tingkah laku yang dimaksudkan menyakiti seseorang, seperti menendang, menghina teman, merusak fasilitas umum, memukul, dan berkelahi. Persepsi keterlibatan ayah adalah bagaimana seorang remaja melihat dan menilai keterlibatan ayahnya dalam pengasuhan. Ayah memiliki peran berarti dalam perkembangan anak melingkupi peranan aktif yang menyertakan fisik, kognisi, serta afektif pada proses hubungan antara ayah dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan pada agresivitas remaja di SMP Negeri 1 Gambut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gambut dimana ada kasus kekerasan antara dua siswa SMP akibat merendahkan temannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah anak – anak kelas 8 SMP Negeri 1 Gambut. Alat ukur yang digunakan adalah skala agresivitas dan persepsi keterlibatan ayah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan product moment correlation dari Carl Pearson dengan bantuan software SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan dari persepsi keterlibatan ayah dengan agresivitas remaja dengan nilai korelasi r = -0,173, dengan p = 0,000 (p< 0,05).
Kata kunci : Remaja, agresivitas, keterlibatan ayah |
|