Abstract:
Latar belakang: Kelurahan Landasan Ulin Utara merupakan sentra perkebunan sayur di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Salah satu pestisida yang sering digunakan petani yaitu herbisida berbahan aktif paraquat yang merupakan hazard kategori II dan ditetapkan sebagai pestisida terbatas. Metabolisme paraquat dalam tubuh menyebabkan akumulasi di beberapa target organ dengan rute paparan melalui inhalasi, dermal, maupun oral yang dapat menyebabkan berbagai efek toksik. Paraquat didistribusikan secara cepat dalam tubuh dan hingga 90% dieliminasi oleh ginjal melalui urine dalam bentuk yang tidak diubah dengan waktu paruh 5–84 jam atau 6 jam–4 hari.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kadar paraquat pada urine petani sayur.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional pada 52 responden petani sayur di Jalan Sukamara Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji fisher exact dan uji regresi logistik dengan CI 95%.
Hasil penelitian: Ditemukan konsentrasi paraquat pada urine petani sayur antara 0,038-1,109 mg/L. Kadar paraquat dipengaruhi oleh faktor lama kerja (p-value 0,002), sedangkan masa kerja (p-value 1,000) dan penggunaan APD (p-value 0,065) tidak mempengaruhi kadar paraquat pada urine. Lama kerja kurang baik berisiko 69 kali memiliki kadar paraquat tinggi dan variabel lama kerja mempengaruhi kadar paraquat pada urine sebesar 43,3%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara lama kerja terhadap kadar paraquat urine serta tidak terdapat pengaruh antara masa kerja dan penggunaan APD terhadap kadar paraquat urine petani sayur di Jalan Sukamara Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru.
Kata kunci: Paraquat urine, Petani sayur, Pestisida