Abstract:
PT Damai Mitra Cendana adalah perusahaan kegiatan pertambangan dan memiliki izin IUP. Sistem penambangan yang digunakan yaitu sistem metode open pit. PT Damai Mitra Cendana dikerjakan oleh kontraktor PT Tanjung Raya Bersama Air limpasan pada kegiatan penambangan sangat mempengaruhi baik itu dari segi produksi, jalan dan keamanan dengan adanya perhitungan dan rekomendasi untuk pencegahan langsung agar sump pada pit tidak tergenang oleh air yang berasal dari air limpasan yaitu air hujan. Memilah dan menghitung data curah hujan harian dalam tahunan dengan metode gumbel, menghitung data dan intensitas hujan dengan persamaan mononobe dan menghitung waktu konsentrasi hujan menggunakan persamaan kirpich, menghitung debit limpasan air hujan saja menggunakan persamaan rasional, menghitung debit air limpasan pada penirisan tambang menggunakan rumus manning. Intensitas curah hujan adalah 142,41 mm/jam. Catchment area sump merupakan seluruh daerah yang menangkap air hujan yang mengalir ke dalam pit dan menuju sump yaitu seluas 0,40 km2, sedangkan catchment area parit adalah daerah tangkapan air hujan yang mengalir menuju parit yaitu seluas 0,12 km2. Kapasitas sump yang diperoleh dari topografi situasi adalah 291.903,00 m3. Jika dievaluasi berdasarkan prediksi debit air limpasan permukaan pit penambangan yaitu 14,25 m3/detik atau 51.308,61 m3/jam yang mana diasumsikan seluruhnya akan mengalir menuju sump, dan kemampuan pompa berdasarkan spesifikasi yaitu 0,16 m3/detik atau 576 m3/jam, maka sump mampu menampung debit air limpasan permukaan selama 5,75 jam. Berdasarkan perhitungan parit prediksi debit air limpasan permukaan yaitu 4,28 m3/detik atau 15.393,03 m3/jam sedangkan hasil perhitungan parit aktual didapatkan hasil perhitungan debit air limpasan sebesar 13,74 m3/detik atau 49.475,23 m3/jam, maka dimensi parit aktual saat ini mampu mengalirkan seluruh air limpasan menuju sump.