Abstract:
Asam sitrat merupakan salah satu produk komersil yang penting di dunia maupun di
Indonesia. Asam sitrat dapat diproduksi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme melalui proses fermentasi dan sintesa secara kimia. Di Indonesia, 65% konsumsi asam sitrat berada di industri makanan dan minuman, 20?rada di industri deterjen rumah tangga dan sisanya berada di industri tekstil, farmasi, kosmetik, dan lainnya.
Pilihan proses pembuatan asam sitrat yang tepat adalah dengan proses “submerged
fermentation” Sebelum memasuki proses fermentasi, amilosa ubi kayu harus menjadi glukosa terlebih dahulu. Setelah glukosa difermentasikan di fermentor selama kurang lebih 96 jam dan melalui tahap pemurnian hingga diperoleh asam sitrat dengan konsentrasi 99,5%.
Asam sitrat berbahan baku singkong diproduksi dengan kapasitas 20.000 ton/ tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun dan dioperasikan pada tahun 2027. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Kec. Bandar Mataram, Lampung Tengah, Lampung dengan luas area 49.139 m2.Tenaga kerja yang dibutuhkan 120 orang dan bentuk perusahan Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staf. Berdasarkan dari analisa ekonomi, didapatkan Break Event Point (BEP) sebesar 44,96?n Shut Down Point (SDP) sebesar 21,07% sehingga dapat disimpulkan pabrik ini layak untuk didirikan.