Abstract:
Posisi juara pertama pada LKS bidang Wall and Floor Tilling tingkat provinsi Kalsel selama 5 tahun berturut-turut tidak mengalami perubahan, menandakan adanya permasalahan kesenjangan prestasi siswa peserta perwakilan sekolah-sekolah yang berlomba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pembinaan kesiswaan, kebijakan sekolah dan perbedaan strategi pembinaan kesiswaan serta kebijakan sekolah pada peserta lomba di sekolah-sekolah yang mengikuti LKS bidang Wall and Floor Tilling tingkat provinsi Kalimantan Selatan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Responden penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data digunakan teknik perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, bahan referensi, trianggulasi, dan member check.
Hasil penelitian mengemukakan pada kedua situs model pembinaan kesiswaan peserta LKS sesuai dengan model pelatihan berbasis kompetensi, proses pembinaannya sudah berjalan dengan baik dibuktikan dari penentuan siswa peserta dari hasil seleksi, penentuan guru pembimbing dari penunjukan guru pengajar kejuruan, proses pembinaan dengan memberikan pelatihan dan seleksi kepada siswa, pelatihan terjadwal dengan materi pengetahuan dasar serta keterampilan, praktik menggunakan jobsheet lomba terdahulu. Kebijakan kedua situs meliputi penggunaan anggaran kegiatan, sarana prasarana yang memadai, dukungan sekolah dari segi moril maupun materiil. Perbedaan strategi pembinaan kesiswaan pada SMKN 2 Kandangan dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler mata lombanya, sedangkan SMKN 5 Banjarmasin dalam kegiatan kokurikuler di luar jadwal KBM, sarana latihan pada SMKN 2 Kandangan tersedia dinding khusus dengan 3 jenis alas berbeda serta menggunakan bahan alternatif semen untuk penghematan biaya dan latihan berulang-ulang, pihak yang terlibat dalam pembinaan peserta SMKN 2 Kandangan lebih banyak, dari alumni-alumni yang pernah juara nasional-internasional, guru-guru yang pernah bertugas dan pelatih dari balai pelatihan vokasi nasional.
Saran sekolah perlu benar-benar teliti dalam proses seleksi peserta LKS, sehingga mendapatkan siswa dengan minat tinggi, kemauan keras dan keterampilan yang mumpuni, sebelum dilakukan seleksi sebaiknya siswa diberikan pengetahuan, arahan, motivasi terlebih dahulu. Pembinaan kesiswaan peserta LKS perlu ditingkatkan dalam aspek waktu dan intensitas jadwal pelatihannya, siswa harus melakukan banyak praktik sehingga keterampilan yang dimilikinya semakin terasah lalu menggapai prestasi terbaik.
