Abstract:
Down sindrom menjadi penyumbang kecacatan sejak lahir terbanyak hingga saat ini. Down sindrom bukanlah suatu penyakit melainkan suatu kelainan yang terjadi pada kromosom 21. Kelainan ini menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang pada anak dengan down sindrom. Kelainan ini dapat diatasi dengan pemberian terapi pada anak sehingga anak dengan down sindrom dapat beradaptasi dengan anak sebayanya.
Terapi yang dapat diberikan kepada anak down sindrom terdiri dari beberapa jenis seperti terapi bermain, fisioterapi, terapi okupasi, terapi sensori integrasi, terapi snoezelen, terapi wicara serta terapi perilaku. Selain memberikan terapi, anak down sindrom juga dapat diberikan pelatihan kemampuan diri agar mampu bertahan hidup secara mandiri. Pelatihan kemampuan diri penting untuk diberikan karena semasa hidupnya anak down sindrom yang tidak dibiasakan untuk memperoleh terapi maupun pelatihan kemampuan diri akan hidup bergantung dengan orang lain. Pada rancangan Pusat Terapi Anak Down Sindrom di Banjarmasin ini juga menyediakan kelas pelatihan kemampuan diri seperti kelas masak, kelas musik, serta kelas tari.
Dalam perancangannya, Pusat Terapi Anak Down Sindrom di Banjarmasin ini mengusung konsep Permainan Edukatif dengan nuansa Kebun Binatang yang dapat menjadi fasilitas yang tepat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak down sindrom. Konsep ini memiliki tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk membantu perancangan yaitu perlindungan, stimulasi, dan eksplorasi. Permainan edukatif merupakan alat bermain yang sekaligus dapat menjadi sarana anak untuk belajar. Membiasakan anak untuk belajar melalui hal – hal sederhana seperti bermain menjadi hal yang penting karena pada usianya, anak hanya fokus untuk bermain saja. Melalui pengenalan binatang akan membantu mengembangkan potensi kecerdasan natural anak sejak dini.
Rancangan ini disusun melalui pendekatan Human Centered Design. Pendekatan ini berfokus pada sifat dan kebutuhan anak down sindrom sehingga dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses perancangan agar dapat sesuai dengan kebutuhannya.
Kata Kunci: Down sindrom, Terapi, Human-Centered Design, dan Permainan Edukatif