dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini menganalisis kinerja pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan papuyu (Anabas testudineus Bloch) yang diakuakulturkan dengan sistem bioflok dan sistem konvensional dan perbedaan awal ukuran benih. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian tahap 1(satu) adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan: Faktor A: Sistem akuakultur ikan papuyu; A1: pemeliharaan ikan papuyu sistem konvensional; A2: pemeliharaan ikan papuyu sistem bioflok; B: Ukuran awal penebaran benih ; B1: ukuran benih 3 ± 0,5 cm ; B2: ukuran benih 5 ± 0,5 cm dan B3: ukuran benih 7 ± 0,5 cm). Penelitian dilakukan selama 90 hari dengan parameter pertumbuhan harian (SGR), pertumbuhan bobot dan panjang, sintasan, konversi pakan, flocs volume density (FVD), dan parameter kualitas air utama (suhu air, pH, oksigen terlarut dan amoniak terlarut). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bioflok mampu meningkatkan rata-rata pertumbuhan pada kisaran 12-67?ngan rata-rata 29,73% jika dibandingkan dengan sistem konvensional. Nilai laju pertumbuhan harian atau Specific Growth Rate (%/hari) tertinggi pada benih dengan ukuran 7 cm pada sistem bioflok (8,419%). Benih ukuran 3 ± 0,5 cm pada sistem bioflok memiliki selisih panjang standar tertinggi (4,33 cm) sedangkan panjang rata-rata tertinggi selama pemeliharaan adalah benih ukuran 7 ± 0,5 cm pada sistem bioflok. Kelangsungan hidup ikan papuyu selama penelitian didapatkan dari benih ukuran 3 ± 0,5 cm pada sistem bioflok. Kisaran kelangsungan hidup sistem bioflok adalah 94,89 - 99. 67?n sistem konvensional 82,00 - 94,26%. Dengan demikian sistem bioflok mampu meningkatkan kelangsungan hidup pada kisaran 5-14% jika dibandingkan dengan sistem konvensional. Sistem bioflok mampu memberikan efisiensi pakan yang lebih baik dibandingkan sistem konvensional pada kisaran 34-39%. Nilai rata-rata volume kandungan flok (FVD) pada sistem bioflok berada pada kisaran 5,35 – 8,16 ml/L yang masih ideal namun masih dapat ditingkatkan. Suhu air selama masa penelitian, suhu udara dan air berkisar antara 28,54 – 28,71 (ºC), derajat keasaman pada semua perlakuan berada pada kisaran 6,34 – 7,27, kadar oksigen terlarut berada pada kisaran 5,77 – 6,90 mg/L) sedangkan rata-rata hasil pengukuran kadar amoniak (mg/L) berada pada kisaran 0,49 – 0,57 mg/L. |
|