Repo Mhs ULM

Perilaku Teknis Campuran Bentonit– Kitosan yang Dipadatkan sebagai Bahan Dasar Clay Liner

Show simple item record

dc.contributor.author Taufik Hidayat
dc.date.accessioned 2023-06-08T14:10:56Z
dc.date.available 2023-06-08T14:10:56Z
dc.identifier.uri https://repo-mhs.ulm.ac.id//handle/123456789/38405
dc.description.abstract Campuran pasir, bentonite, dan polimer sebagai material penghalang limbah (clay liner) telah banyak digunakan. Hanya saja, polimer yang digunakan adalah polimer sintetis. Perlu usaha untuk menggunakan polimer dari bahan alami terutama limbah yang tidak digunakan, salah satunya adalah kitosan. Kitosan merupakan ekstrak dari kulit binatang berkulit keras seperti udang, kepiting, atau sisik ikan. Kitosan dapat digunakan sebagai sumber material alami yang mempunyai karakteristik yang baik, seperti dapat terbiodegradasi, tak beracun dan dapat mengabsorpsi logam berat. Penelitian ini bertujuan menguji penggunaan kitosan sebagai bahan dasar clay liner yang dicampur dengan bentonite. Sebelum dicampur dengan bentonite, kitosan aktifkan pada larutan 2% (v/v) acidic acid. Kitosan dan bentonite dengan ratio tertentu (yaitu 2 dan 4%) ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk selama 2 jam. Campuran ditambah dengan sodium tripolyphosphate 100ml dan diaduk selama 4 jam. Campuran tersebut dicuci dengan aquades sampai pH 7 dan dikeringkan di oven 60C. Material ini diuji sifat fisik dan kimianya dengan uji FTIR, uji SEM, uji XRF, dan uji XRD. Untuk melihat pengaruhnya terhadap sifat teknisnya, selain plastisitasnya, sampel dipadatkan dengan berat volume kering 1.6t/m3 pada kadar air 10?n diuji permeabilitas dan unconfined compression test. Hasil uji kimiawi seperti FTIR, SEM, dan XRD memperlihatkan adanya reaksi antara bentonit dan kitosan. Terbentuknya puncak baru pada hasil uji XRD dan FTIR memperlihatkan adanya senyawa atau gugus baru pada komposisi kimia sampel. Disamping itu, hasil SEM juga memperlihatkan peningkatan besar kluster sampel dengan bertambahnya kitosan. Pada uji atterberg limit test, sampel dengan kadar campuran yang lebih tinggi mendapatkan nilai batas cair (PI) yang semakin tinggi yaitu sebesar 404,39 %. Semua sampel dengan persentase kitosan 2%, 4%, dan 6% tersebut memenuhi persyaratan permeabilitas (k <1x10-7cm/s), Sehingga sampel dengan kitosan 2% sudah cukup efektif jika dipakai untuk lapisan clay liner pada TPA. Hasil uji Kuat Tekan Bebas didapatkan semakin bertambahnya kadar kitosan, maka nilai kuat tekan bebas (qu) mengalami peningkatan. Nilai (qu) terus bertambah hingga pada kadar campuran kitosan 6%, nilainya menjadi 0.134686496 kg/cm2
dc.title Perilaku Teknis Campuran Bentonit– Kitosan yang Dipadatkan sebagai Bahan Dasar Clay Liner


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account