dc.description.abstract |
Sebagai salah satu negara yang terus berkembang, pembangunan gedung bertingkat tinggi tidak dapat terelakkan lagi mengingat banyak nya daya tampung dan fungsi dari bangunan tersebut. Akan tetapi, mengingat Indonesia terletak di antara 4 lempeng utama dunia yang aktif, sehingga merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Akibat dari pengaruh gempa ini maka diperlukan perencanaan struktur yang lebih kuat dan kaku agar mampu bertahan dari getaran gempa pada waktu yang lama sebisa mungkin.
Penelitian ini terdiri dari perancangan pada struktur atas suatu bangunan pada wilayah kategori desain seismik D dengan membandingkan nilai drift ratio, nilai displacement, dan jumlah tulangan terhadap variasi model struktur yang terjadi akibat beban gempa respons spektrum. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis respon spektrum dengan dimodelkan pada 3 model struktur bangunan.
Dari hasil analisis perancangan yang dilakukan pada semua model didapatkan dimensi untuk balok dengan semua model 35 x 45 cm dan 25 x 35, dimensi kolom 50 x 50 cm, tebal pelat lantai 125 cm dan tebal dinding geser 30 cm. Model yang memiliki dinding geser mengalami penurunan pada jumlah tulangan hingga 14% pada kolom dan 10% pada balok dan mengalami penurunan hingga 3% pada kolom dan 6% pada balok untuk momen lenturnya. Untuk nilai drift ratio maksimum yaitu sebesar 10,26% pada arah x struktur dinding geser model 2 dan 6,81% pada arah y struktur dinding geser model 3 dan nilai displacement terkecil akibat beban respon spektrum pada penempatan dinding geser adalah model 3, maka model yang direkomendasikan pada perencanaan struktur di wilayah kategori desain seismik D ini adalah model 3. |
|