dc.description.abstract |
Kondisi cuaca di Kalimantan Selatan sangat mempengaruhi pelapukan dan kekuatan batuan. Pelapukan oleh panas dan udara akan mengurangi kekuatan batuan. Nilai SDI menggambarkan seberapa besar batuan dapat bertahan akibat penggilingan dan pemanasan. Pengujian terlebih dahulu melalui perbaikan, uji sifat fisik dan meliputi uji sifat mekanik (UCS, PLI) dan dikorelasikan dengan uji SD yang dilakukan di laboratorium. Tingkat ketahanan batuan terhadap pelapukan pada material batulempung diperoleh nilai SDI terbesar pada siklus I sebesar 74% pada sampel GTCH-03-06, nilai SDI pada material batupasir dengan nilai terbesar pada siklus I sebesar 65% pada sampel GTCH-03-02. Parameter kekuatan sifat fisik dan sifat mekanik batuan nilai rata-rata yang dominan adalah sampel batulempung GTCH 03-01 yang cukup baik dengan komposisi kerapatan alami, kadar air alami, porositas dengan nilai rata-rata 15,39%, nilai rata-rata sampel batulempung yang dominan tidak baik GTCH 03-11 dengan nilai rata-rata 6,04%, nilai rata-rata dominan cukup baik pada sampel batupasir GTCH 03-12 dengan komposisi kerapatan alami, kadar air alami, porositas dengan nilai rata-rata 16,34% sedangkan rata-rata dominan nilai yang kurang baik pada sampel batupasir GTCH 03-10 dengan nilai rata-rata 9,98%. Kekuatan batuan didapatkan dari sampel batulempung dengan uji kuat tekan uniaksial tertinggi sebesar 2,48- 0,61 MPa, dan batupasir tertinggi sebesar 1,32-0,7 MPa. Uji titik beban batuan dengan kekuatan tertinggi 0,93-0,27 Mpa- untuk batulempung, sedangkan kekuatan tertinggi untuk batupasir adalah 0,44-0,2 Mpa. Derajat pelapukan batuan dengan korelasi batulempung dan batupasir menunjukkan hubungan koefisien linier positif pada siklus I sifat fisik dengan nilai R2 0,9222, sifat mekanik kuat tekan uniaksial dengan R2 0,8138, titik beban uji R2 0,9741 kemudian korelasi Siklus pertama dinyatakan memiliki korelasi yang sangat kuat sedangkan siklus keduanya dinyatakan memiliki korelasi yang sangat lemah.
Kata kunci:Batulempung, Batupasir |
|