dc.description.abstract |
INTISARI
Longsor lahan sering terjadi di Kecamatan Hantakan. Pada tahun 2013 terjadi 3 kali bencana tanah longsor, pada tahun 2017 terjadi 1 kali bencana longsor lahan, dan pada tahun 2021 terjadi 5 kali bencana longsor lahan. Longsor lahan di Kecamatan Hantakan disebabkan karena curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng yang curam, serta penggunaan lahan berupa pertanian, perkebunan, permukiman, pertambangan serta akibat adanya pembalakan liar.
Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kerawanan longsor lahan di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan mengetahui sebaran kerawanan longsor lahan di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Hantakan sebagai populasi dan Metode Penelitian ini menggunakan metode skoring atau pengharkatan dari setiap parameter kerawanan longsor dengan menggunakan peta satuan lahan sebagai peta pra lapangan untuk pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kerentanan longsor lahan di setiap satuan lahan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki 2 (dua) tingkat kerentanan longsor lahan, yaitu sedang (skor 16-20) dan tinggi (skor 21-25). Tingkat kerentanan longsor lahan sedang terdapat di 6 satua lahan dan sedangkan tingkat kerentanan tinggi terdapat di 12 satuan lahan. Desa dengan sebaran luas terbesar yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan sedang yaitu Desa Tilahan, sedangkan Desa dengan sebaran luas terkecil yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan sedang yaitu Desa Haruyan dayak. Desa dengan sebaran luas terluas yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan tinggi yaitu Desa Patikalain, sedangkan Desa dengan sebaran luas terkecil yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan tinggi yaitu Desa Murung B.
Kata kunci: Kerawanan, Longsor Lahan, Sebaran |
|