Abstract:
ABSTRAK
Maulida, Retno Sari. 2022. Representasi Flora dan Fauna dalam Novel “Upacara” Karya Korrie Layun Rampan. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: (1) Dr. H. M. Rafiek, M.Pd.; (2) Dr. Rusma Noortyani, M.Pd.
Kata Kunci: Representasi, Flora, Fauna, Ekologi Sastra
Flora dan fauna memiliki kedudukan yang penting dalam novel "Upacara" sehingga dijadikan objek dalam penelitian ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan flora dan fauna yang termuat dalam novel tersebut, juga hubungan antara flora dan fauna dengan unsur intrinsik novel tersebut.
Teori ekologi sastra digunakan dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini yaitu ekologi sastra dengan metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah data tertulis yang berkenaan dengan flora dan fauna. Sumber datanya, yaitu sumber data pustaka, berupa Novel Upacara karya Korrie Layun Rampan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan teknik analisis datanya, yaitu analisis isi.
Berdasarkan analisis data, ditemukan banyak flora dan fauna yang termuat dalam novel. Flora yang termuat dalam novel, yaitu rotan, pisang, ulin, pinang, nibung, kelapa/nyiur, kopi, durian, nenas, pepaya, keladi sulur, kangkung, padi, tebu, singkong, beringin, karet, ketiau, rumbia, nipah, enau, bambu, palawija, lumut, tengkawang, benuang, damar, talas, gadung, meranti, keruing, bengkirai, langsat sarat, rambutan, cempedak, kapul, kertongan, asam, dan ubi talas. Fauna yang termuat dalam novel, yaitu rusa, menjangan, anjing, babi, ayam, kerbau, beo, pialing, teriep, sentapit, musang, rangkong, punai, gagak, banteng, badak, landak, ikan patin, ikan jelawat, ikan baung, ikan lempam, ikan haruan, buaya, bulus, ular sawa, beruang, kuda putih, harimau, biawak, orang utan, serigala, naga, singa, bekantan, lebah, ular besisi, ular sendok, ular bentung, ikan belut, beruk, kaliawat, pelanduk, tenggiling, musang, tupai, luwak, tikus, dan burung pipit. Flora dan fauna tersebut digambarkan berkaitan erat dengan kebutuhan pokok, mata pencaharian, upacara adat, hingga kepercayaan masyarakat Dayak Benuaq yang diceritakan dalam novel. Flora dan fauna dijadikan sebagai tema minor dalam novel tersebut. Diksi fauna digunakan sebagai penyebutan tokoh dalam novel ini, yaitu bekantan dan burung rangkong. Penggambaran karakter tokoh-tokoh tersebut menggunakan teknik analitik dan teknik dramatik. Flora dan fauna juga digambarkan mempunyai hubungan dengan latar (tempat, waktu, dan sosial) dalam novel. Hubungan flora dan fauna dengan sudut pandang yang digunakan pengarang, tidak ditemukan dalam novel ini. Flora dan fauna juga digambarkan berhubungan dengan amanattersirat dalam novel ini, yaitu jagalah kelestarian alam, jangan serakah, dan bertanggung jawab atas segala perbuatan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca memahami flora dan fauna yang ada di dalam novel serta membangun kesadaran pembaca agar cinta terhadap lingkungan.