Abstract:
Sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang berperan penting dan strategis dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negri, bahan baku dalam negri. Desa Warukin merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani karet terutama karet lokal. Tanaman perkebunan karet di Desa Warukin merupakan lahan milik sendiri dan tenaga kerja yang digunakan untuk menyadap karet hanya mengandalkan tenaga kerja dalam keluarga sendiri. Tanaman karet di Desa Warukin hampir semua menggunakan bibit liar (lokal). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, penerimaan, dan pendapatan petani, menganalisis total pendapatan rumah tangga petani dan menganalisis proporsi pendapatan rumah tangga petani karet. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan metode survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan sampelnya sebanyak 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple Random Sampling. Hasil penelitian bahwa Usahatani karet di Desa Warukin masih dilakukan secara tradisional dengan tanaman karet lokal, dengan rata-rata luas lahan yang diusahakan 1,09 ha dengan jumlah pohon 460. Rata-rata biaya eksplisit pada usahatani karet sebesar Rp 2.245.100/usahatani/tahun dan penerimaan sebesar Rp 35.273.333 /usahatani/tahun, sehingga rata-rata pendapatan usahatani karet sebesar Rp 33.028.233/usahatani/tahun Rata-rata pendapatan petani karet dari non usahatani karet Rp 5.080.000/tahun. Usahatani karet memperoleh sumber pendapatan utama petani karet di Desa Warukin Kecamatan Tanta dengan proporsi pendapatan usahatani sebesar 87?n non usahatani karet sebesar 13 %.