dc.description.abstract |
Peserta didik yang termasuk pengguna aktif media sosial yang mana media sosial untuk zaman sekarang ini sangat mempengaruhi adanya berita hoax yang beredar saat ini, dengan media sosial masyarakat terutama peserta didik lebih mudah mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi namun tidak bisa terjamin dalam kebenarannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keaktifan dalam penggunaan media sosial pada peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin, menganalisis keadaan penyebaran berita hoax pada kelas di SMA Negeri 12 Banjarmasin, dan menganalisis kontribusi terhadap keaktifan dalam penggunaan media sosial terhadap penyebaran berita hoax pada peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian kontribusi. Alat pengumpulan data mengunakan 2 instrumen angket yaitu angket penggunan media sosial dan penyebaran berita hoax dengan pengukuran skala likert dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 202 peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan regresi liniear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kontribusi terhadap penggunaan media sosial dan penyebaran berita hoax sebesar 5,7?ngan demikian penggunaan media sosial memiliki kontribusi terhadap penyebaran berita hoax. Maka hipotesis (ha) diterima yang menyatakan bahwa adanya kontribusi terhadap keaktifan dalam penggunaan media sosial terhadap penyebaran berita hoax. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, penggunaan media sosial pada peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin tergolong dalam kategori tinggi, penyebaran berita hoax pada peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin tergolong dalam kategori sangat tinggi, dan ada kontribusi penggunaan media sosial terhadap penyebaran berita hoax pada peserta didik di SMA Negeri 12 Banjarmasin. Maka disarankan untuk peserta didik yang mengetahui serta memahami tentang penyebaran berita hoax di media sosial dapat memilah dan memilih berita dengan baik agar bisa mengantisipasi penyebaran serta tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang di sebarluaskan. |
|