Abstract:
Luas persebaran tanah mineral di Indonesia mencapai 148 juta ha. Tanah mineral masam di Kalimantan Selatan untuk Ultisol mencapai 886.186 ha. Tanah ultisol memiliki kesuburan dan ketersediaan P yang rendah. Rendahnya ketersediaan P dalam tanah disebabkan karena P terjerap. Jerapan isotermal sangat berguna untuk mengukur Jerapan P dalam tanah karena kuatnya fiksasi P oleh Fe dan Al pada tanah Ultisol. Banyak peneliti telah menyarankan penentuan jumlah P yang diperlukan untuk mencapai tingkat optimal untuk hasil panen maksimum untuk menggambarkan Jerapan isotermal secara kuantitatif, yang paling populer adalah persamaan Langmuir, Freundlich, dan Brunauer-Emmett-Teller (BET). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas adsorpsi isotermal P dan mendeskripsikan secara kuantitatif adsorpsi isotermal pada Ultisols Kota Banjarbaru menggunakan persamaan Langmuir, Freundlich, dan BET. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Jerapan P pada tanah Ultisol di Desa Gunung Kupang Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru mengikuti Persamaan BET. Tinggi rendahnya adsorpsi P menunjukkan ketersediaan P. Dengan kata lain, aktivitas fiksasi tanah mineral masam dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah P tersedia bagi tanaman.