Abstract:
Abstrak. Autisme tergolong anak yang beragam dengan kebutuhan khusus. Dari perilaku, autisme bisa bereaksi berlebihan mengenai dorongan eksternal dan memengaruhi perilaku. Kata lain, tantrum. Inti penelitian ini pada gejala tantrum (membenturkan kepala) dimana anak bisa agresif dan melukai diri sendiri dan orang di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi perilaku tantrum (membenturkan kepala). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif tipe Single Subject Research (SSR). Desain yang dipergunakan di penelitian ini adalah A-B-A, dimana A1 adalah tahap baseline 1, B adalah tahap intervensi, dan A2 adalah tahap baseline 2. Subjek di penelitian ini ialah anak autis. Teknik pengumpulan data melewati observasi langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data memakai analisis visual grafis melingkupi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasilnya, menurut data yang didapat pada baseline 1 (A1), mean level frekuensi tantrum (membenturkan kepala) adalah 21, pada tahap intervensi (B) 18 dan pada tahap baseline 2 (A2) 13. Dapat disimpulkan bahwa pemakaian teknik isolation time out efektif dalam mengurangi perilaku tantrum (membenturkan kepala) pada anak
Kata kunci: Anak Autis, Isolation Time Out, Perilaku Tantrum Membenturkan Kepala.