Abstract:
Dengan angka produksi yang tinggi, kegiatan pengolahan batubara pada crushing plant menuntut peralatan yang bekerja secara terus menerus mengikuti target produksi yang sudah ditetapkan, kegiatan yang bekerja secara terus menerus dituntut memiliki efektifitas kerja yang tinggi sehingga masalah-masalah atau kerusakan pada mesin dapat dikurangi. Tetapi, dalam keadaan aktual tentu nya masih ada di dapatkan kendala yang terjadi pada crushing plant sehingga mengurangi efektifitas pada alat dan berpotensi mengurangi capaian produksi maksimal dari design capacity yang sudah dipasang. Metode untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness (OEE) untuk mengukur produktivitas dan kinerja sistem pemeliharaan. Metode overall equipment effectiveness merupakan suatu metode yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas peralatan produksi secara menyeluruh. Melalui penggunaan overall equipment effectiveness, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan efektivitas dengan mengukur enam faktor six big losses dimana nantinya akan ditampilkan menggunakan diagram pareto guna mengetahui losses time yang menjadi sumbangsih terbesar dan dilakukan perbaikan. Hasil penelitian mendapatkan overall equipment effectiveness pada 7 hopper batubara crushing plant pada PT.Adaro site Kelanis, masih ada 6 hopper yang memiliki angka perhitungan dibawah dari standar dunia yang ada pada metode overall equipment effectiveness. Pada six big losses yang mempengaruhi nilai overall equipment effectiveness, kategori idling and minor stoppage losses menjadi kategori losses tertinggi.
Kata kunci: overall equipment effectiveness (OEE), six big losses, hopper batubara, crushing plant, diagram pareto.