Abstract:
PT. Antang Gunung Meratus merupakan perusahaan swasta di bidang pertambangan batu bara. Perusahaan ini sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan overpass yang berada pada jalan tambang atau haul road di persimpangan Desa Baramban pada ruas jalan Bitahan - Miawa di Simpang Baramban, Piani, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Selama proses pelaksanaan pembangunan jembatan ada beberapa permasalahan timbul yang menyebabkan keterlambatan. Pertama, banyak terjadi perubahan desain selama pelaksanaan. Kedua, proses pekerjaan pondasi tiang bor jembatan sempat terhenti beberapa waktu. Karena keterlambatan ini, pihak kontraktor mengajukan addendum permohonan perpanjangan waktu sebanyak 12 minggu. Karena permasalahan tersebut dilakukan penelitian untuk menentukan penyebab keterlambatan serta di ambil tindakan reschedule keterlambatan aktivitas sisa pekerjaan dengan dengan metode percepatan/crashing.
Faktor-faktor penyebab keterlambatan dapat diketahui dengan menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara kepada para ahli di lokasi proyek serta melakukan kompilasi dengan teori yang relevan. Penanganan keterlambatan yaitu percepatan dengan Precedence Diagramming Method (PDM). Metode PDM lebih efektif digunakan proyek yang aktivitas pekerjaannya tumpang tindih atau overlapping dengan aktivitas pekerjaan lain. Percepatan diterapkan pada kegiatan di lintasan kritis yang diketahui menggunakan bantuan Komputer. Kemudian dilakukan percepatan pada sisa pekerjaan dengan solusi melakukan pekerjaan lembur. Setelah didapat hasil percepatan, maka dilakukan perbandingan efisiensi waktu dan biaya antara pekerjaan normal dengan pekerjaan setelah dilakukan lembur.
Dari hasil Penelitian diketahui faktor keterlambatan disebabkan oleh metode pelaksanaan pekerjaaan yang kurang tepat, adanya desain atau detail yang berubah pada saat pelaksanaan, mobilisasi sumber daya yang lambat dan jumlah pekerja yang kurang cukup, perencanaan pendanaan proyek kurang baik, kontrol dan evaluasi pekerjaan, serta pengaruh cuaca. Reschedule keterlambatan aktivitas sisa pekerjaan dengan melakukan percepatan pekerjaan di lintasan yang sedang kritis dengan metode Precedence Diagramming Method (PDM) yaitu melakukan kerja lembur selama 4 jam menghasilkan penyelesaian aktivitas sisa pekerjaan menjadi 86 (delapan puluh enam) hari kalender dan biaya Rp 29.480.228.774,19, keuntungan pengurangan biaya sebesar Rp 52.830.732,70.
Kata Kunci: Keterlambatan, percepatan, PDM, lembur, durasi waktu, biaya.