Abstract:
Bus Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula yang beroprasi di beberapa daerah di Kalimantan Selatan, Indonesia. Dengan adanya evaluasi yang dilakukan, maka dapat mengetahui apakah kinerja yang diterapkan sudah sesuai atau tidak menurut standar pelayanan minimum tentang transportasi angkutan umum berbasis trayek, serta mengatahui tingkat kepuasan dan harapan masyarakat mengenai bus Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula ini. Indikator-indikator kinerja operasional yang ada pada standar pelayanan minimum yang digunakan adalah kecepatan, waktu tempuh, load factor, jarak antar pemberhentian, headway, serta waktu untuk penumpang naik dan turun dari bus yang akhirnya data operasional di bandingkan dengan data yang di ambil di lapangan. Untuk pengambilan data penumpang (responden) dari 4 koridor, diambil 100 responden untuk tiap koridor, dimana data akhirnya di buat diagram karteseus dari metode IPA (Importance Performance Analysis) dan untuk harapan dari masyarakat digunakan metode VOC (Voice Of Customer) dimana suara yang sudah terkumpul di urutkan berdasarkan prioritas dan keadaan dari bus Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula. Hasil dari kinerja operasional yang sudah di dibandingkan dengan standar pelayanan minimum didapatkan bahwa dari 4 koridor, masing-koridor masih ada indikator yang tidak memenuhi standar pelayanan minimum, dan pada data penumpang (responden) yang menjadi prioritas untuk dibenaih yaitu papan informasi pengaduan di bus, CCTV pada halte dan kemudahan pembayaran.
Kata Kunci: Evaluasi Kinerja Operasional, Buy The Service (BTS) Trans Banjarbakula, IPA (Importace Performance Analysis), VOC (Voice Of Customer), Responden.