Abstract:
ABSTRAK
Dalam konteks kesenian, perspektif masyarakat awam melihat hasil karya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) hanya didasari rasa kasihan. Dengan demikian dirasa perlu untuk merencanakan dan merancang gedung apresiasi seni untuk mengapresiasi karya ABK di Balikpapan. Perancangan gedung ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas bagi ABK sebagai sarana ekspresi seni serta menjadi wadah untuk mengapresiasi bakat seni yang sesuai dengan karakter ABK. Konsep Experience dan metode Arsitektur Perilaku dipilih sebagai solusi dari permasalahan untuk menghadirkan pengalaman indera pengguna ruang khususnya ABK, penerapannya menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku.
Kata Kunci: Apresiasi, Anak Berkebutuhan Khusus, Arsitektur Perilaku