dc.description.abstract |
Pertambahan penduduk pada desa Anjir Serapat Tengah terus meningkat hal itu berpengaruh pada sanitasi lingkungan. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan maka akan membutuhkan air sebagai bahan utamanya, maka dari itu akan mengakibatkan naiknya jumlah air buangan dari aktivitas tersebut. Pembuatan sistem pengelolaan air limbah dengan menggunakan tangki septik dan IPAL komunal sebagai pengolahan alternatif ini juga memerlukan pertimbangan dimana aliran listrik yang terkadang tidak hidup disetiap waktu, serta lahan yang akan menjadi penempatan unit terbilang cukup lumayan luas. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik, kondisi eksisting wilayah yang direncanakan serta dapat merencanakan teknologi yang tepat dalam pengolahan air limbah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi lapangan dan kuesioner. Hasil yang dari penelitian ini yaitu sarana dalam BAK/BAB yaitu sebagian besar masih menggunakan kakus cubluk dan jarak antara air sumur bor masih belum memenuhi yaitu kurang dari 10 meter. Sumber air yang digunakan masyarakat desa ini didominasi oleh PAM sebesar 66%, sumur gali 2%, sumur dangkal 21%, namun terdapat juga yang menggunakan air sungai dan air hujan. Rumah pada desa ini terdapat yang menggunakan dua sumber air. Bangunan rumah didominasi oleh rumah dengan tipe semi permanen .Air limbah yang dihasilkan paling banyak pukul 05.00-10.00 sebesar 62,80%. Pengolahan yang tepat untuk air limbah yang dihasilkan warga di bataran sungai pada desa Anjir Serapat Tengah yaitu menggunakan tangki septik biofil berbahan fiberglass dengan penggunaan individu dan variasi pengabungan pembuangan 2-6 rumah untuk menggunakan 1 buah tangki septik dengan kapsitas tangki 0,8 m3 – 4 m3. |
|