dc.description.abstract |
Tanah laterit banyak ditemui di Kalimantan Selatan, hal tersebut membuat banyaknya tanah laterit yang digunakan sebagai timbunan sebagai pengganti tanah dasar (¬sub-base). Namun tanah laterit termasuk tanah yang tergolong mudah menyerap air sehingga perilakunya sangat merugikan konstruksi. Kondisi tersebut memerlukan upaya perbaikan atau stabilisasi tanah untuk mengetahui apakah tanah tersebut memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk digunakan sebagai tanah timbunan.
Dalam penelitian ini menggunakan bahan campuran asam fosfat (H3PO4) dan Kapur untuk menstabilisasi tanah laterit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan tanah dengan uji California Bearing Ratio (CBR). Variasi campuran asam fosfat (H3PO4) dan kapur yang digunakan adalah 7,5% asam fosfat dan 3%, 6%, 9%, 12%, dan 15% kapur.
Dari hasil pengujian sifat fisik tanah asli tanpa campuran berdasarkan sistem klasifikasi metode USCS tanah tergolong kedalam kelompok CH (clay-high), untuk sistem klasifikasi AASHTO tanah tergolong kelompok A-7-5 (clay-soil). Dari hasil pengujian California Bearing Ratio (CBR) dengan tanah asli tanpa campuran didapatkan hasil 2,43% yang kemudian diberikan variasi campuran didapatkan hasil dengan penambahan 7,5% asam fosfat (H3PO4) dan 12% kapur terjadi peningkatan yang semula 2,43% menjadi 10,49%. Hal ini menyatakan bahwa tanah laterit dengan campuran, 5% asam fosfat (H3PO4) dan 12% kapur memenuhi syarat spesifikasi tanah timbunan biasa spesifikasi Bina Marga.
Kata kunci: tanah laterit, timbunan, California Bearing Ratio (CBR), kapur, asam
fosfat (H3PO4) |
|