Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan usahatani bawang merah terhadap perubahan iklim di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari angket, wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan kajian pustaka. Metode analisis SERI (shock–exposure–response–impact) digunakan untuk menganalisis kerentanan usahatani bawang merah terhadap perubahan iklim di Kabupaten Tapin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim merupakan permasalahan utama (shock) bagi pertanian bawang merah di Kabupaten Tapin. Cuaca ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi menyebabkan air tergenang (banjir) sehingga akar dan buah busuk. Paparan yang dialami petani akibat permasalahan tersebut secara ekstensif menurunkan panen bawang merah (gagal panen) dan menurunkan harga jual bawang merah (rugi), dan sebagian besar petani tidak lagi menanam bawang merah. Shock yang terjadi direspon petani bawang merah dengan tidak menanam bawang merah; namun demikian, sebagian petani ada yang melakukan perawatan ekstra, namun hampir semua petani beralih menanam tanaman komoditas lain. Dampak dari shock tersebut terhadap petani adalah terjadinya penurunan pendapatan/kerugian dan penambahan biaya. Kapasitas penyangga yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak dari shock tersebut adalah (1) menggunakan varietas unggul yang sehat dan bersih yang tahan terhadap kejadian cuaca ekstrim dan serangan hama penyakit; (2) pengaturan jadwal tanam dan pola tanam; dan (3) meningkatkan kemampuan petani melalui pendidikan dan pelatihan, terutama dalam hal cara bercocok tanam bawang merah saat cuaca ekstrim dan cara pengendalian hama dan penyakit tanaman yang baik.