Abstract:
Terong (Solanum melongena L.) merupakan komoditas sayuran penting bagi masyarakat Indonesia. Terong Borneo Lu tergolong terung berpotensi tinggi karena mampu beradaptasi di dataran rendah dan memiliki keunggulan terdaftar sebagai varietas terong lokal asal Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Saat ini pemupukan yang dilakukan oleh petani pada umumnya masih kurang tepat, sehingga akan berdampak kurang baik terhadap sifat tanah dan lingkungan secara keseluruhan. Penelitian ini melakukan percobaan lapangan mengenai dosis dan jenis pupuk untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemberian empat taraf pupuk kandang yang terdiri dari p0 = 0 t ha-1, p1 = 5 t ha -1 (2.625 kg/petak), p2 = 7,5 t ha-1 (3.937 kg/petak). , dan p3 = 10 t ha-1 (5,25 kg/petak), sedangkan faktor kedua adalah pupuk NPK yang terdiri dari empat taraf yaitu n0 = 0 kg ha-1 , n1 = 200 kg ha-1 (7 g/tan .), n2 = 400 kg ha-1 (14 g/tan) dan n3 = 600 kg ha-1 (21 g/tan.), berlokasi di Kecamatan Astambul, Desa Tambangan selama 3 bulan dari April 2022 sampai Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk kandang sapi berbeda sangat nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil terong. Selain itu, peningkatan dosis pupuk kandang sapi dan NPK menunjukkan hubungan linier positif, dimana meningkatkan laju pertumbuhan relatif, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, keliling buah, panjang buah, jumlah buah, bobot per tanaman buah dan bobot buah per tanaman terong juga akan meningkat