Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah meurumuskan strategi untuk pengelolaan hutan kemasyarakatan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Barito Tengah. Analisis data yang digunakan adalah SWOT dengan teknik perancaan untuk mengevalwasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Objek penelitian yaitu Kelompok Tani Hutan Datah Berbuah di Desa Sei Rahayu II dengan SK KTH SK.2580/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/4/2018 dan Kelompok Tani Hutan Karya Bersama di Desa Hajak dengan SK KTH SK.7132/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/4/2019. Penentuan informan untuk wawancara pada Focus Group Discussion dilakukan secara sengaja yang dipilih mewakilkan kelompok tani hutan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh dalam mengambil keputusan kelompok dan perwakilan informan lembaga terkait dalam program hutan kemasyarakatan, seperti KPHP Barito Tengah, LSM/Kepala Adat serta Kepala Desa. Hasil matriks SWOT dibangun berdasarkan hasil analisis faktor-faktor strategis eksternal maupun internal. Terdapat empat strategi utama yaitu memanfaatkan tersedianya lahan yang cukup luas (SO), memperbaiki akses jalan menuju lokasi Kelompok Tani Hutan (WO), Penetapan kawasan hutan yang jelas (ST) dan meningkatkan minat petani untuk mengelola Hutan Kemasyarakatan (WT). Hasil perhitungan skor pada matrik berdasarkan strategi pengembangan EMP di Kabupaten Barito Utara berada pada posisi kuadran I (0,62; 0,29). Kuadran I (Strategy Aggressive) yaitu dengan kekuatan yang dimiliki kelompok tani hutan harus mampu memanfaatkan peluang yang ada, sambil mengatasi segala kelemahan yang muncul dan merupakan situasi yang menguntungkan, kelompok tani hutan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.