Abstract:
Latar Belakang: Tumbuhan tabat barito (Ficus deltoidea Jack.) merupakan tumbuhan yang sering dijadikan obat karena kandungan metabolit sekundernya seperti alkaloid, fenolik, flavonoid, dan steroid. Untuk mengetahui keamanan suatu senyawa, maka harus dilakukan uji toksisitas terlebih dahulu, salah satunya secara in vivo. Pengujian secara in vivo dilakukan melalui uji toksisitas subkronis dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% yang dikonversi ke dalam dosis 1.250, 2.500, dan 3.750 mg/kgBB untuk mendapatkan dosis yang aman dikonsumsi. Uji toksisitas subkronis dapat dilihat pada ginjal tikus wistar dengan parameter kadar ureum dan kreatinin. Tujuan: Menganalisis efek toksik ekstrak daun tabat barito (Ficus deltoidea Jack.) dosis 1.250, 2.500, dan 3.750 mg/kgBB terhadap ginjal tikus wistar (Rattus norvegicus) berdasarkan kadar ureum dan kreatinin secara per oral selama 28 hari. Metode: Penelitian eksperimental murni dengan rancangan posttest-only with control group design. Penelitian terdiri dari kelompok kontrol yang diberikan akuades dan kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun tabat barito dosis 1.250, 2.500, dan 3.750 mg/kgBB sebanyak 2x1 ml setiap 24 jam secara per oral selama 28 hari. Hasil: Hasil rerata setelah di berikan perlakuan selama 28 hari masih berada pada rentang normal, yaitu 29,556; 32,944; dan 38,785 mg/dL untuk kadar ureum, sedangkan kadar kreatinin yaitu 0,682; 0,795; dan 0,909 mg/dL Terdapat perbedaan bermakna pada hasil uji Kruskall Wallis untuk ureum (p0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat efek toksik dari pemberian ekstrak daun tabat barito dengan dosis 1.250, 2.500, dan 3.750 mg/kgBB secara per oral selama 28 hari terhadap kadar ureum dan kreatinin tikus wistar.
Kata kunci: Ekstrak daun tabat barito, kreatinin, uji toksisitas, ureum.