Abstract:
Daerah Irigasi Rawa Danda Besar terletak di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. DIR ini memiliki luas lahan sebesar 2200 Ha. Rawa pasang surut Danda Besar masih memiliki produktivitas yang rendah. Di wilayah ini, hasil tanam padi tahunan hanya 2 t/ha. Selain itu Desa Danda Jaya terkenal sebagai sentra jeruk di Kalimantan Selatan. Untuk mengoptimalkan pendapatan petani melalui produksi padi dan jeruk di Desa Danda Jaya perlu diketahui bagaimana kebutuhan dan ketersediaan air.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana kondisi neraca air pada Daerah Irigasi Rawa Danda Besar. Data klimatologi penelitian ini diambil dari Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor pada tahun 2000, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011, 2012, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan Metode Penman-Monteith dan ketersediaan air menggunakan Metode F.J. Mock tanpa kalibrasi. Sedangkan perhitungan kebutuhan air berdasarkan KP-01.
Masa tanam Padi I dimulai pada Bulan November I dan masa tanam Padi II dimulai pada Bulan Juni I. Sedangkan untuk masa tanam jeruk adalah sepanjang tahun dengan sistem tanam surjan. Ketersediaan air tertinggi terjadi pada Bulan Januari I yaitu 2,31 m3/detik dan terendah terjadi pada Bulan September I yaitu 0,06 m3/detik. Hal ini disebabkan oleh intensitas curah hujan yang terjadi pada Bulan Januari I lebih tinggi daripada bulan-bulan lainnya. Dan intensitas curah hujan yang terjadi pada Bulan September I lebih rendah daripada bulan-bulan lainnya. Kebutuhan air tertinggi terjadi pada Bulan November I yaitu 8,23 m3/detik dan terendah terjadi pada Bulan Maret I yaitu 0 m3/detik. Tingginya kebutuhan air pada Bulan November I disebabkan oleh pola tanam yang digunakan. Pada Bulan November I seluruh areal persawahan membutuhkan air untuk persiapan lahan. Sedangkan pada Bulan Maret I sudah memasuki masa panen dan curah hujan efektif untuk tanaman telah mencukupi kebutuhan air di sawah.