Abstract:
Masalah transportasi biasanya terjadi karena pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang meningkat secara signifikan setiap tahun. Hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian antara kapasitas jalan dengan mobilitas pengguna jalan yang menimbulkan kemacetan dan hambatan pergerakan lalu lintas, seperti yang terjadi pada simpang tiga tak bersinyal Jalan Trans Kalimantan – Jalan Taman Sari Bunga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran kinerja lalu lintas kondisi eksisting simpang dan kondisi rencana terbaik. Langkah awal adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Kemudian melakukan analisis kondisi eksisting dan prediksi ke depan simpang tak bersinyal menggunakan pedoman standar metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dengan dibantu perangkat lunak KAJI, memerhatikan indeks tingkat pelayanan simpang, dan jika pelayanan simpang tidak memenuhi akan dilakukan solusi penanganan simpang. Dari hasil analisis didapatkan kondisi yang akan datang (forecasting) simpang dengan Derajat Kejenuhan (DS) = 0,916 < 0.80, Tundaan Simpang (D) = 15,93 det/smp, Peluang Antrian (Qp) = 50%, dengan tingkat pelayanan C simpang tersebut sudah tidak memenuhi syarat indeks tingkat pelayanan. Diusulkan solusi penananganan kondisi rencana dengan mengubah pengaturan lalu lintas yaitu larangan belok kanan pada jalan minor didapat DS = 0,634 < 0.80, D = 14,89 det/smp, QP = 26%, dengan tingkat pelayanan B. Adapun alternatif lainnya dengan menggunakan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) dengan pengaturan 2 fase didapat Derajat Kejenuhan DS = 0,525, D = 14,40 det/smp, waktu siklus (cycle time) = 41 detik yang berarti waktu siklus rencana sudah memenuhi syarat untuk 2 fase yaitu 40-80 detik dan indeks tingkat pelayanan B sehingga sudah memenuhi kriteria simpang bersinyal.