dc.description.abstract |
Latar Belakang: Bahan membran untuk prosedur bedah menggunakan Guided
Tissue Regeneration (GTR) adalah Polytetrafluoroetilen (PTFE) dan kolagen.
Namun kedua bahan memiliki kelemahan yakni diperlukan prosedur bedah lanjutan
untuk mengeluarkan membran setelah pemakaian dan sifat degradasi yang relatif
cepat. Kitosan memiliki sifat unggul antara lain inert, bioaktif, osteokunduksi, dan
biokompabililitas. Degradasi membran sebaiknya berlangsung selama 4 sampai 6
minggu sesuai fase penyembuhan luka, agar sesuai kitosan dikombinasikan dengan
hidroksiapatit. Kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) diharapkan dapat
menjadi bahan alternatif membran GTR. Tujuan: Mengetahui waktu degradasi
yang lebih lama antara membran kitosan dengan membran kitosan+HA dalam
saliva buatan. Metode: Penelitian ini menggunakaan true experimental dengan post
test only with control design menggunakan tiga perlakuan kitosan 5%, kitosan
5%+2 gr, dan kitosan 5%+HA 4 gr serta perlakuan control positif membran GTR
dengan interval waktu 1,7,14, dan 21 hari dalam saliva buatan. Hasil: Hasil uji
Kruskall Wallis hasil kelompok menunjukkan terdapat perbedaan bermakna,
kemudian dilanjutkan uji Post Hoc Mann Whitney menghasilkan kitosan 5?ngan kitosan+2 gr HA dan kitosan+2gr HA dengan kitosan+4 gr HA memiliki
nilai p< 0,05 p=(0.000) pada hari ke 14, kitosan 5?ngan kitosan+4gr HA
memiliki nilai p< 0,05 p=(0.000) bearati pada hari ke 7 dan 14, serta kontrol positif
dengan seluruh perlakuan memiliki nilai p< 0,05 p=(0.000). Kesimpulan:
Membran kitosan dan kitosan+HA menghasilkan waktu degradasi selama 21 hari.
Membran kitosan+ 2 gr HA merupakan membran perlakuan terbaik karena jumlah
sisa berat membran yang lebih besar dibandingkan perlakuan lainnya. |
|