Abstract:
Pemanfaatan sumber daya alam terus meningkat dalam upaya pengembangan
material berkelanjutan yang ramah lingkungan, diantaranya penggunaan serat
bemban dan mineral alam kaolin dalam produksi geopolimer. Serat bemban
bersifat hidrofilik sehingga perlu perlakuan alkalisasi dengan NaOH 3% selama 2
jam untuk meningkatkan daya ikat antar ikatan permukaan dengan bahan lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik serat bemban dengan
alkalisasi NaOH 3% selama 2 jam yang digunakan sebagai paduan geopolimer
dengan metakaolin pada karakteristik fisis, mekanis, dan mikrostruktur
diantaranya ikatan kimia dan gugus fungsi, serta morfologi dan unsur dilakukan
peninjauan. Hasil pengujian serat bemban dengan perlakuan alkalisasi NaOH 3%
2 jam mampu memperbaiki karakteristik fisis, mekanis, dan kimiawi serat yang
didukung oleh hasil uji FTIR dan SEM-EDX, hal ini berkaitan dengan
peningkatan karakteristik geopolimer diantaranya daya serap air sebesar 2,75%,
porositas 5,80%, kuat tekan 32,58 MPa, dan kuat tarik belah 10,78 MPa pada
penambahan 1,5% serat bemban dengan perbandingan metakaolin-fly ash 70:30%
didukung data hasil uji FTIR dengan terbentuknya geopolimer pada bilangan
gelombang 974 cm-1 menunjukkan vibrasi ulur asimetris Si-O-Si, hasil SEM
menunjukkan keberadaan serat bemban yang berikatan dengan baik pada matriks
geopolimer, sebagai aplikasi perkerasan pendekatan nilai kuat lentur yang
didasarkan pada SNI 03-2491-1991 telah memenuhi persyaratan yakni 14,77
MPa.
Kata Kunci : geopolimer, serat bemban, hidrofilik, metakaolin, perkerasan.