Abstract:
Jamur merupakan salah satu hasil tanaman hortikultura, yang mempunyai banyak kandungan gizi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dalam bentuk segar atau olahan siap saji. Tingginya akan kebutuhan jamur tiram membuka peluang bisnis jamur tiram. salah satunya yaitu usaha Tani Agripolit di Liang Anggang Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang digunakan, penerimaan, keuntungan dalam usahatani jamur tiram pada studi kasus “USAHATANI AGRIPOLIT” di Kelurahan Liang Anggang Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dan untuk mengetahui kapan terjadinya Titik Impas (Break Event Point) serta mengetahui permasalahn yang dihadapi di usahatani Agripolit. Penelitian ini dilakukan bertempat di Liang Anggang Kota Banjarbaru, pada bulan Januari 2023 hingga selesai. Penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pemilik usahatani jamur tiram “AGRIPOLIT”. hasil penelitian dalam satu kali memproduksi dihasilkan biaya produksi sebanyak Rp 2.192.856, Penerimaan sebanyak Rp 12.400.000, keuntungan sebesar Rp 10.207.144. Titik impas (Break Event Point) dalam unit sebanyak 56.737 Kilo Gram dan pada rupiah senilai Rp 1.418.426. permasalahan yang dihadapi usahatani Agripolit yaitu beberapa baglog gagal tumbuh akibat proses pembibitan tercemar atau adanya hama pengganggu gurem, maka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk proses sterilisasi ulang serta pembibitan ulang. Adapun saran saat proses pembibitan supaya lebih berhati-hati serta mempastikan semua dalam keadaan higienis dan steril Bila tidak maka dalam proses nanti akan mengakibatkan terkontaminasinya baglog dan membuat gagal tumbuhnya jamur tiram.