Abstract:
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Diabetes melitus disebabkan oleh gangguan atau kurangnya sekresi insulin oleh sel-sel beta pankreas atau kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019, prevalensi global penderita diabetes melitus sebesar 9,3?ri seluruh populasi dewasa di dunia. Indonesia berada di urutan ke-7 negara dengan penderita diabetes melitus terbanyak di dunia tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada wanita usia 15-45 tahun di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia 15-45 tahun dalam data Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tahun 2021, sampel penelitian berjumlah 8907 responden yang ditentukan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dokumen data sekunder yang berasal dari Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular. Hasil uji chi-square menunjukkan kejadian berat badan berlebih (p-value = 0,126), kejadian obesitas abdominal/sentral (p-value = 0,003), aktivitas fisik (p-value = 0,132), kejadian hipertensi (p-value = 0,001), konsumsi gula (p-value = 0,001), konsumsi garam (p-value = 0,001), konsumsi lemak (p-value = 0,068), dan konsumsi buah dan sayur (p-value = 0,117). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada wanita usia 15-45 tahun di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun 2021 adalah konsumsi gula.