Abstract:
Erosi merupakan sebuah peristiwa berpindahnya atau terangkutnya suatu bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami seperti air dan angin yang akan menghasilkan sedimentasi yang masuk ke dalam sungai dan akan terbawa keluar dari DAS/DTA yang sebagian lainnya akan mengendap. Erosi dan sedimentasi memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap degradasi/kerusakan lahan baik pada sisi on site (tempat kejadian) maupun off site (hilir) dan penurunan kualitas/kapasitas badan air. Model SWAT (Soil Water Assessment Tool) merupakan model hidrologi yang mampu menganalisis laju sedimen, pengaruh penggunaan lahan dengan menggunakan beberapa parameter yaitu data iklim dan data spasial yang berupa peta penggunaan lahan, jenis tanah, dan topografi. Pnelitian ini menggunakan data iklim rentang tahun 2019-2022. Rata-rata erosi di Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai menunjukkan angka 36,52 ton/ha/tahun dan rata-rata sedimentasi di DTA Barabai sebesar 34,26 ton/ha/tahun. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat erosi maupun sedimentasi di DTA Barabai termasuk dalam kategori ringan. Sebagian wilayah DTA Barabai dikategorikan berada dalam wilayah yang cukup aman terhadap laju erosi, meskipun terdapat 5,09% wilayah dengan kondisi laju erosi erosi yang berat. Adapun faktor yang mempengaruhi besarnya erosi dan sedimen adalah curah hujan, kemiringan lereng serta faktor jenis penggunaan lahan.