Abstract:
ABSTRAK
PERANAN OSTRACISM TERHADAP KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA DI BANJARMASIN
Muhammad Ridho Alvianur
Ostracism merupakan istilah diabaikan atau dikucilkan oleh orang lain. Remaja yang mengalami ostracism akan mencoba memenuhi kebutuhan sosialnya melalui penggunaan media sosial. Akan tetapi jika terus menerus menggunakan media sosial, remaja dapat menjadi kecanduan media sosial. Sehingga remaja dengan ostracism beresiko mengalami kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ostracism terhadap kecanduan media sosial. Hipotesis yang diajukan adalah ada peranan ostracism terhadap kecanduan media sosial pada remaja di Banjarmasin. Semakin tinggi ostracism maka semakin tinggi kecanduan media sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja di Banjarmasin yang berusia 11-19 tahun. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan menyebarkan kuesioner menggunakan link melalui google form. Jumlah subjek penelitian sebanyak 163 orang (26=Laki-laki, 137=Perempuan). Skala yang digunakan adalah Ostracism Experience Scale for Adolescents (OES–A) dan Social Media Addiction Scale - Student Form (SMAS-SF). Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peranan ostracism terhadap kecanduan media sosial dengan pengaruh sebesar sebesar 11.3%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai ostracism maka akan semakin tinggi nilai kecanduan media sosial.
Kata kunci : Ostracism, kecanduan media sosial, remaja