dc.description.abstract |
ABSTRAK
GAMBARAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERAWATAN ORTODONTI PADA SISWA USIA 12-15 TAHUN MENGGUNAKAN IKPO DI BANJARMASIN
Elvina Hapizah, Fajar Kusuma Dwi Kurniawan, Galuh Dwinta Sari
Latar Belakang: Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi maloklusi pada usia 12-15 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 15,6% yang merupakan kelompok usia dengan maloklusi tertinggi dibandingkan usia lainnya. Maloklusi sendiri merupakan kelainan gigi yang menduduki urutan ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal pada masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi yang sangat tinggi yaitu sekitar 83,3%. Perawatan untuk kondisi maloklusi dapat dilakukan dengan perawatan ortodonti. Indeks pengukur kebutuhan perawatan orotodonti salah satunya adalah IKPO (Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti) untuk mengukur kebutuhan perawatan ortodonti. Indikator ini sangat cocok digunakan sebagai alat untuk mengetahui kebutuhan perawatan ortodonti anak usia sekolah khususnya di Indonesia. Tujuan: Mengetahui tingkat kebutuhan perawatan ortodonti siswa usia 12-15 tahun menggunakan indikator kebutuhan perawatan ortodonti (IKPO) berdasarkan usia dan jenis kelamin. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah 108 siswa usia 12-15 tahun di 5 SMP di Banjarmasin. Setiap sampel akan mengisi kuesioner IKPO untuk menilai kebutuhan perawatan ortodonti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 88% responden membutuhkan perawatan ortodonti. Terdiri dari 58 siswa perempuan dan 37 siswa laki-laki. Kelompok usia yang paling banyak membutuhkan perawatan ortodonti pada penelitian ini adalah usia 12 tahun. Kesimpulan: Kebutuhan perawatan ortodonti pada siswa usia 12-15 tahun sangat tinggi di Banjarmasin diukur menggunakan IKPO.
Kata Kunci: Maloklusi, Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO), Remaja |
|