Abstract:
Penyimpangan sosial seperti perilaku homoseksual dikatakan menyimpang karena lazimnya dalam nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat ialah dimana laki-laki berpasangan dengan perempuan bukan sesamanya yaitu laki-laki dengan laki-laki. Di Banjarmasin sendiri kaum gay dapat dijumpai pada beberapa universitas dimana mereka berstatus sebagai mahasiswa.Penelitian ini dilakukan untuk: 1) mengidentifikasi penyimpangan sosial yang dialami kaum gay di Banjarmasin yang masih memiliki status sebagai mahasiswa; 2) melakukan diagnosis penyimpangan sosial yang terjadi pada mahasiswa gay di Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada dua yaitu menggunakan teknik snowball sampling dan purposive sampling, dengan kriteria informan yaitu mahasiswa Universitas di Banjarmasin minimal semester 2 dan mengaku sebagai gay. Untuk menguji kredibilitas data peneliti menggunakan Triangulasi sumber, Triangulasi teknik, dan Triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) dalam identifikasi penyimpangan sosial mahasiswa gay di Banjarmasin dapat dilihat dari dua indikator yaitu kehidupan sosial dan kehidupan pribadi. 2) dalam diagnosis penyimpangan sosial mahasiswa gay di Banjarmasin terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal yang dirasakan oleh ke- 3 informan.