Abstract:
Kebun Hutan bagi masyarakat Dayak Deah merupakan simbol keberlangsungan kehidupannya dimana hasilnya bisa memberikan penghasilan tambahan. Pengelolaan kebun menggunakan sistem tumpang sari yang artinya bentuk pertanaman campuran berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan, sebagian masyarakat desa hutan pengelolaannya menggunakan sistem monokultur atau campuran. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis pengelolaan dan vegetasi kebun hutan masyarakat Dayak Deah di Desa Pangelak. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif terhadap pengelolaannya dan analisis data terhadap vegetasi yang terdapat di kebun hutan masyarakat. Hasil yang didapat yaitu masyarakat Dayak Deah mayoritas berkerja sebagai petani karet dalam menghidupi kehidupan sehari harinya, karet di jual ke pengepul dalam seminggu sekali dimana sebagiannya bisa disimpan dan hasil dari buah buahan kebun hutan sebagai penghasilan tambahan masyarakat Dayak Deah dengan pengelolaan kebun hutan ada yang bersifat modern dan tradisonal, bersifat modern yaitu menggunakan obat kimia dalam pengelolaan kebun hutan dan secara tradisional secara tebang, tanam, tebas, serta INP tingkat pohon terlihat bahwa untuk tingkat pohon pada lahan masyarakat untuk INP tertinggi pada jenis Durian sebesar 115%, diikuti oleh Cempedak dengan nilai 35?n Langsat sebesar 32%, untuk INP terendah pada tingkat pohon adalah Jengkol yaitu 19%, Karet dengan nilai 20?n Papaken dengan nilai 23% dimana berdasarkan hasil analisis vegetasi tanaman diperoleh IKSMP sebesar 0,8743 (tinggi) dan Indeks kemerataan Simpson sebesar 0,5304 (sedang atau agak merata).