Abstract:
ABSTRAK
Latar belakang: Ekstrak kulit batang ulin mengandung antioksidan seperti flavonoid, fenolik, dan proantosianidin yang dapat menstabilkan ROS dalam tubuh dan membantu mempercepat penyembuhan luka. Hati berperan dalam metabolisme nutrisi, detoksifikasi, dan produksi ROS. Kurangnya antioksidan untuk menetralkan kelebihan ROS membuat hati rentan terhadap kerusakan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tidak adanya efek toksik pemberian ekstrak kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) dosis 1.250 mg/kg, 2.750 mg/kg, dan 4.750 mg/kg pada hati tikus Wistar berdasarkan gambaran histopatologi degenerasi hidropik dan nekrosis. Metode: Kuantitatif eksperimental laboratoris murni (true experimental) dengan rancangan penelitian post test only with control group design dan uji statistik One Way Anova. Perlakuan diberikan kepada 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (K) diberi akuades, kelompok (P1) diberi ekstrak kulit batang ulin dosis 1.250 mg/kgBB, kelompok (P2) diberi ekstrak kulit batang ulin dosis 2.750 mg/kgBB, dan kelompok (P3) diberi ekstrak kulit batang ulin dengan dosis 4.750 mg/kgBB. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara keempat kelompok perlakuan berdasarkan rata-rata persentase degenerasi hidropik dan nekrosis. Kesimpulan: Tidak ada efek toksik pemberian ekstrak kulit batang ulin dosis 1.250 mg/kgBB, 2.750 mg/kgBB, dan 4.750 mg/kgBB terhadap hepar tikus Wistar berdasarkan gambaran histopatologi degenerasi hidropik dan nekrosis selama 14 hari.
Kata kunci : Degenerasi hidropik, Eusideroxlon zwageri, Hati, Nekrosis, Toksisitas.
