Abstract:
ABSTRAK
Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan pembangunan di daerah perkotaan
Kabupaten Tabalong semakin meningkat. Hal ini berdampak pada menurunnya
kualitas lingkungan karena berkurangnya daerah resapan air sehingga upaya
menciptakan lingkungan yang bebas dari banjir atau genangan air hujan belum
maksimal. Permasalahan tersebut dapat diminimalisir dengan penyediaan ruang
terbuka hijau. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong,
saat ini luas ruang terbuka hijau publik yang ada hanya sekitar 0,08% atau sekitar
279,289 ha dari total luas wilayah Kabupaten Tabalong secara keseluruhan, oleh
karena itu perlu adanya pengembangan ruang terbuka hijau untuk mendukung sistem
drainase yang bewawasan lingkungan, sehingga resiko banjir dapat dikurangi.
Perencanaan ini bertujuaan untuk menganalisis kebutuhan ruang terbuka hijau publik
di kabupaten Tabalong berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk serta untuk
mengidentifikasi wilayah pengembangan Ruang Terbuka Hijau sebagai kawasan
penyerap air hujan di Kabupaten Tabalong dengan menggunakan analisis overlay dan
skoring genangan banjir. Analisis overlay dilakukan dengan menumpang tindihkan
peta curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, dan kerapatan vegetasi. Hasil
analisis kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah sebesar 71.067 ha
dan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk tahun 2021 adalah
513,81 ha, sedangkan hasil analisis overlay menunjukkan wilayah pengembangan
ruang terbuka hijau sebagai kawasan penyerap air hujan tersebar merata disemua
wilayah perencanaan, dengan hasil skoring genangan banjir paling besar ada di
Kecamatan Murung Pudak dengan nilai 44,48%, Kecamatan Tanjung sebesar
32,28%, dan kecamatan Tanta sebesar 22,24%.
Kata Kunci : Analisis overlay, Pengembangan RTH, Penyediaan RTH