Abstract:
Latar Belakang: Keberadaan gigi berlubang menyebabkan terjadinya invasi
bakteri dan penyebaran infeksi ke jaringan pulpa Infeksi nantinya berkembang
menjadi pulpitis. Jika tidak diobati, pulpitis akan menyebabkan nekrosis pulpa.
Masyarakat dapat melakukan perawatan saluran akar (PSA) gigi untuk mencegah
terjadinya nekrosis. Keberhasilan PSA dipengaruhi oleh tahap preparasi dan irigasi.
Salah satu bakteri yang mampu bertahan setelah tindakan PSA adalah
Streptococcus mitis. Larutan irigasi yang digunakan dalam PSA adalah larutan
klorheksidin glukonat 2%. Ekstrak etanol dari daun ramania diketahui mengandung
senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, steroid dan terpenoid yang memiliki aktivitas
antibakteri. Tujuan: Menganalisis efektivitas antibakteri ekstrak daun ramania
(Bouea macrophylla Griff) konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25?n 30% terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus mitis. Metode: Penelitian yang dilakukan
adalah penelitian eksperimental murni (true experimental) menggunakan rancangan
penelitian Posttest Only with Control Group Design dengan 6 kelompok perlakuan
dan pengulangan sebanyak 4 kali. Penelitian ini menggunakan metode dilusi cair
dan dilusi padat untuk mengetahui daya hambat dan daya bunuh bakteri dari ekstrak
daun ramania dan kontrol (Klorheksidin glukonat 2%) terhadap bakteri
Streptococcus mitis. Hasil: Kadar hambat minimum (KHM) ditunjukkan oleh
ekstrak daun ramania konsentrasi 10?ngan penurunan nilai absorbansi sebesar
1,726. Kadar bunuh minimum (KBM) pada penelitian ini tidak ditemukan karena
pada ekstrak daun ramania konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25?n 30% masih
terdapat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan: Ekstrak daun ramania (Bouea
macrophylla Griff) konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25?n 30?pat menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mitis dengan KHM pada konsentrasi 10%.
Nilai KBM tidak ditemukan karena ekstrak belum mampu membunuh pertumbuhan
bakteri Streptococcus mitis.
Kata Kunci: Ekstrak Daun Ramania, Streptococcus mitis, KHM, KBM.